Kampanye
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti suatu gerakan (tindakan)
serentak (untuk melawan, mengadakan
aksi). Sedangkan sosial adalah semua hal yang berkenaan dengan masyarakat. Jadi
kampanye sosial, merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk mengubah perilaku
sesuatu yang berkenaan dengan kelompok masyarakat agar menuju ke arah tertentu
sesuai dengan gerakan yang dilaksanakan oleh pembuat kampanye.
Roger dan Storey
(1987) mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang
terancana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak
yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu”. Dan agar
masyarakat lebih menanggapi keberadaan suatu pesan yang disampaikan melalui
kampanye, maka dalam pembuatan kampanye harus memiliki beberapa fungsi, antara
lain:
- Mengubah pola
pikir masyarakat
- Mencapai
tujuan dengan menggugah kesadaran dan pendapat masyarakat pada isu tertentu
- Pengembangan
usaha dengan membujuk khalayak membeli produk yang dipasarkan
- Membangun
citra positif
Charles U.
Larson (1992) sendiri membagi jenis kampanye ke dalam tiga kategori, yakni:
1. Kampanye
produk (Product oriented campaigns) merupakan kegiatan kampanye yang
berorientasi komersial, seperti peluncuran produk baru. Kampanye ini biasanya
sekaligus bermuatan kepentingan untuk membangun citra positif terhadap produk
barang yang diperkenalkan ke publik.
2. Kampanye
pencalonan kandidat (Candidate Oriented Campaigns) adalah kampanye yang
berorientasi politik, seperti kampanye Pemilu dan Pilkada.
1 Charles U.
Larson (1992) menurut situs resmi Wikipedia Indonesia.
32
3. Kampanye
ideologi atau misi sosial (Ideological or Cause Oriented Campaigns)
adalah kampanye yang bersifat khusus keagamaan, berdimensi sosial, atau
perubahan sosial, seperti melaksanakan kampanye Anti Narkoba, Anti HIV/AIDS dan
Pengentasan Kemiskinan. Jenis kampanye yang nantinya akan diangkat dalam projek
Tugas Akhir ini adalah jenis kampanye yang ke-3, yaitu Social Change
Campaign. Lebih tepatnya lagi mengenai perancangan suatu visual yang
nantinya ditujukan untuk mengajak masyarakat untuk memerangi tindak kejahatan women-trafficking
dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap korban dari
masalah yang bersangkutan.
Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan-perubahan
yang terjadi di dalam masyarakat pada umumnya menyangkut hal yang kompleks.
Oleh karena itu Alvin L. Bertrand menyatakan bahwa pengertian perubahan sosial
pada dasarnya tidak dapat diterangkan oleh dan berpegang teguh pada faktor yang
tunggal. Menurut Robin Williams, bahwa pendapat dari faham diterminisme
monofaktor kini sudah ketinggalan zaman, dan ilmu sosiologi modern tidak akan
menggunakai interpretasi-interpretasi sepihak yang mengatakan bahwa perubahan
itu hanya disebabkap oleh satu faktor saja.
Jadi
jelaslah, bahwa perubahan yang terjadi pada masyarakat tersebut disebabkah oleh
banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi. Karenanya perubahan yang terjadi di
dalam masyarakat itu dikatakan berkaitan dengan hal yang kompleks. Tentang bentuk
perubahan sosial ini, beberapa sosiolog memberikan
beberapa definisi perubahan sosial yang dapat membantu
kita untuk lebih mudah memahami apa sebenarnya perubahan sosial tersebut, adalah sebagai berikut :
Pengertian Perubahan Sosial Menurut Ahli
- William F.Ogburn mengemukakan bahwa “ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial”.
- Kingsley Davis mengartikan “perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat”.
- MacIver mengatakan “perubahan-perubahan sosial merupakan sebagai perubahanperubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial”.
- JL.Gillin dan JP.Gillin mengatakan “perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat”.
- Samuel Koenig mengatakan bahwa “perubahan sosial menunjukkan pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia”.f. Definisi lain adalah dari Selo Soemardjan. Rumusannya adalah “segala perubahanperubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat”.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian perubahan sosial
adalah perubahan perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan
dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya
perubahan dari faktor lingkungan, karena berubahnya komposisi penduduk, keadaan
geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial, maupun perubahan pada
lembaga kemasyarakatannya.
CONTOH KAMPANYE
PERUBAHAN SOSIAL
Disini saya mengambil contoh salah satu
kampanye perubahan sosial yaitu Anti Kekerasan Terhadap perempuan.
Strategi Komunikasi
Dalam strategi komunikasi Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan
Terhadap Perempuan ini, digunakan tahap-tahap pendekatan komunikasi, yaitu:
pendekatan rasional, pendekatan emosional, dan pendekatan komunikasi atau
kreatif. Tiga tahap pendekatan ini dilakukan dalam rangka memperkuat konsep
dari pesan yang disampaikan pada masyarakat sasaran sehingga tercipta suatu
bentuk komunikasi yang efektif.
1. Pendekatan rasional/informatif
Pendekatan ini merupakan komunikasi yang dilakukan secara
logis. Dimana penyampaian informasi dijabarkan berdasarkan fakta-fakta yang ada
dan akurat termasuk dari pengumpulan data tentang kekerasan terhadap perempuan
dan kuesioner. Pendekatan ini dilakukan melalui tagline campaign, body text,
copy write yang sifatnya ilmiah dan mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran
yang terdapat dalam suatu kombinasi visual dalam layout.
2. Pendekatan emosional
Merupakan pendekatan yang memiliki peran dalam mendukung
penyampaian pesan atau informasi. Dimana pendekatan ini dilakukan untuk
memancing rasa ingin tahu yang dilakukan secara emosional melalui visualisasi
antara kombinasi foto atau image serta teknik grafis, warna, dan tagline yang
menggugah sehingga masyarakat sasaran mendapatkan informasi secara menyeluruh
dan termotivasi untuk melakukan tindakan yang diharapkan.
3. Pendekatan artistik atau kreatif
Pendekatan ini adalah bentuk pengolahan visualisasi yang
dikombinasikan dengan komposisi, warna, tipografi yang menjadi satu kesatuan
yang memiliki daya tarik. Pendekatan tersebut melalui:
- Menggunakan foto yang menunjukan wanita yang merupakan
korban kekerasan terhadap perempuan tanpa memperlihatkan bagian tubuh yang
seronok tetapi dengan ekspresi yang mengandung pesan dan ditambah lagi dengan
aksen yang diciptakan dari mix media pada beberapa media promosi.
- Peran tagline yang menggugah.
- Menggunakan warna-warna cerah dan soft sebagai warna
yang bersahabat yang ditujukan untuk semua orang.
4. Pendekatan Etika
Pendekatan ini dilakukan untuk mencegah timbulnya
persepsi negatif (konotasi negatif) pada khalayak sasaran terhadap korban
kekerasan terhadap perempuan. Hal ini ditekankan dari segi visual yang bukan
menampilkan keadaan yang dapat memberi kesan menakut-nakuti target pasar yang
dituju. Selain itu, yang ingin diperkuat dari kampanye sosial ini adalah kesan
yang memberikan persepsi bahwa korban kekerasan terhadap perempuan butuh kasih
sayang dan perhatian karena dengan sebuah sentuhan dapat menghapus sejuta beban
mereka.
Tujuan Komunikasi
Proses Komunikasi yang ingin dituju adalah AIDCA
(Attention, Interest, Desire, Conviction, and Action). Adapun proses komunikasi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Attention (menarik perhatian masyarakat)
Sampai saat ini, sangat jarang sekali masyarakat yang
sadar dan peduli kepada para korban kekerasan terhadap perempuan. Jikapun ada,
masyarakat tidak melakukan tindakan apapun untuk memerangi masalah ini. Oleh
karena itu, melalui kampanye sosial ini diharapkan dapat menjadi daya tarik
tersendiri untuk menggugah perhatian masyarakat melalui kombinasi visual yang
kreatif dan unik. Komunikasi ini akan dijalankan sekitar 2 minggu sebelum
kampanye ini dilangsungkan. Cara yang akan dilakukan adalah dengan membagikan
tissue dan stickie note yang bertuliskan seruan minta tolong kepada audiens.
2. Interest (menarik minat masyarakat)
Timbulnya minat masyarakat sasaran terhadap informasi
yang disampaikan dari program kampanye sosial ini sehingga munculnya rasa
penasaran mereka untuk mengetahui isi pesan dari program. Komunikasi ini akan
dijalankan sekitar 1 minggu sebelum kampanye ini dilangsungkan. Cara yang akan
dilakukan adalah dengan menempelkan poster di cermin untuk mencari relawan yang
ingin berpartisipasi dalam kampanye ini.
3. Desire (keinginan untuk mencari tahu)
Timbulnya keinginan masyarakat sasaran untuk mencari tahu
tentang bahaya women-trafficking melalui media-media yang disediakan
dalam ruang lingkup program kampanye. Dalam tahap ini diharapkan terjadi
peningkatan awareness sehingga terdapat pendalaman dan penambahan
pengetahuan pada masyarakat yang menuntun mereka pada motivasi untuk mencegah
dan memerangi kasus ini. Komunikasi ini akan dijalankan pada saat kampanye
berlangsung. Cara yang akan dilakukan adalah dengan menempelkan sticker berupa
fakta di belakang pintu WC. Cara lain yang akan dilakukan dengan cara
membagikan flyer dan brosur yang berisikan informasi apa yang harus dilakukan
oleh masyarakat untuk berpartisipasi dalam kampanye ini.
4. Conviction (keyakinan dan kepercayaan masyarakat
sasaran)
Timbulnya keyakinan atau kepercayaan masyarakat sasaran
terhadap informasiinformasi yang disampaikan dari program kampanye atau dengan
kata lain pengertian mereka terhadap masalah ini semakin dalam sehingga emosi
mereka tersentuh dan pada akhirnya akan tergerak dalam wujud tindakan. Di semua
media yang dibagikan kepada masyarakat akan diarahkan untuk membuka website dan
mendatangi booth. Di sana mereka akan diarahkan tentang apapun tentang kampanye
ini.
5. Action (tindakan dari masyarakat sasaran)
Tindakan dapat diartikan sebagai perubahan persepsi, sikap,
dan perilaku yang memotivasi masyarakat
untuk bertindak seperti yang diharapkan dengan tujuan kampanye. Diharapkan jika
sudah mencapai pada komunikasi ini, masyarakat akan melakukan sebuah aksi yaitu
dengan mencegah tindak kekerasan dengan cara mengedukasi orang lain secara dini
dan memerangi tindak kekerasan terhadap perempuan.
Analisis SWOT Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
Strenght
- Kampanye ini membahas kehidupan sehari-hari yang
melekat, sehingga dapat menarik perhatian masyarakat untuk ikut berkontribusi
Weakness
- Kurangnya kerja sama antara masyarakat dan aparat dalam
menanggulangi tindak kekerasan terhadap perempuan
- Masyarakat tahu akan dampak buruk tindak kekerasan
terhadap perempuan tetapi belum banyak orang yang peduli dengan masalah seperti
ini
Opportunities
- Sebagai suatu wadah komunikasi sebagai upaya dalam
menangani masalah sosial yang membahas tentang diskriminasi dan eksploitasi
terhadap kaum perempuan
- Belum ada kampanye sejenis yang interaktif, biasanya
hanya sebatas advertising pada print ads dan di webite saja
- Merupakan kegiatan positif yang didukung oleh banyak
pihak
Threats
- Pandangan masyarakat yang lebih dulu menganggap rendah
wanita korban kekerasan terhadap perempuanwalaupun masyarakat tahu akan dampak
jika masalah ini terus berlanjut
- Munculnya bentuk-bentuk komunikasi lain yang mengangkat
masalah serupa
Daftar Pustaka
prof. Stewart H. Rewoldt, 1991 . Perencanaan dan Strategi Pemasaran.
Jakarta: Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar