Selasa, 25 Desember 2012

KAMPANYE PERUBAHAN SOSIAL Oleh : Alisia Witanti (F1D210090)




Kampanye menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti suatu gerakan (tindakan) serentak  (untuk melawan, mengadakan aksi). Sedangkan sosial adalah semua hal yang berkenaan dengan masyarakat. Jadi kampanye sosial, merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk mengubah perilaku sesuatu yang berkenaan dengan kelompok masyarakat agar menuju ke arah tertentu sesuai dengan gerakan yang dilaksanakan oleh pembuat kampanye.
Roger dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terancana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu”. Dan agar masyarakat lebih menanggapi keberadaan suatu pesan yang disampaikan melalui kampanye, maka dalam pembuatan kampanye harus memiliki beberapa fungsi, antara lain:
- Mengubah pola pikir masyarakat
- Mencapai tujuan dengan menggugah kesadaran dan pendapat masyarakat pada isu tertentu
- Pengembangan usaha dengan membujuk khalayak membeli produk yang dipasarkan
- Membangun citra positif
Charles U. Larson (1992) sendiri membagi jenis kampanye ke dalam tiga kategori, yakni:
1. Kampanye produk (Product oriented campaigns) merupakan kegiatan kampanye yang berorientasi komersial, seperti peluncuran produk baru. Kampanye ini biasanya sekaligus bermuatan kepentingan untuk membangun citra positif terhadap produk barang yang diperkenalkan ke publik.
2. Kampanye pencalonan kandidat (Candidate Oriented Campaigns) adalah kampanye yang berorientasi politik, seperti kampanye Pemilu dan Pilkada.
1 Charles U. Larson (1992) menurut situs resmi Wikipedia Indonesia.
32
3. Kampanye ideologi atau misi sosial (Ideological or Cause Oriented Campaigns) adalah kampanye yang bersifat khusus keagamaan, berdimensi sosial, atau perubahan sosial, seperti melaksanakan kampanye Anti Narkoba, Anti HIV/AIDS dan Pengentasan Kemiskinan. Jenis kampanye yang nantinya akan diangkat dalam projek Tugas Akhir ini adalah jenis kampanye yang ke-3, yaitu Social Change Campaign. Lebih tepatnya lagi mengenai perancangan suatu visual yang nantinya ditujukan untuk mengajak masyarakat untuk memerangi tindak kejahatan women-trafficking dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap korban dari masalah yang bersangkutan.
Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat pada umumnya menyangkut hal yang kompleks. Oleh karena itu Alvin L. Bertrand menyatakan bahwa pengertian perubahan sosial pada dasarnya tidak dapat diterangkan oleh dan berpegang teguh pada faktor yang tunggal. Menurut Robin Williams, bahwa pendapat dari faham diterminisme monofaktor kini sudah ketinggalan zaman, dan ilmu sosiologi modern tidak akan menggunakai interpretasi-interpretasi sepihak yang mengatakan bahwa perubahan itu hanya disebabkap oleh satu faktor saja.
Jadi jelaslah, bahwa perubahan yang terjadi pada masyarakat tersebut disebabkah oleh banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi. Karenanya perubahan yang terjadi di dalam masyarakat itu dikatakan berkaitan dengan hal yang kompleks. Tentang bentuk perubahan sosial ini, beberapa sosiolog memberikan beberapa definisi perubahan sosial yang dapat membantu kita untuk lebih mudah memahami apa sebenarnya perubahan sosial tersebut, adalah sebagai berikut :
Pengertian Perubahan Sosial Menurut Ahli
  1. William F.Ogburn mengemukakan bahwa “ruang lingkup perubahan-perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial”.
  2. Kingsley Davis mengartikan “perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat”.
  3. MacIver mengatakan “perubahan-perubahan sosial merupakan sebagai perubahanperubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial”.
  4. JL.Gillin dan JP.Gillin mengatakan “perubahan-perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat”.
  5. Samuel Koenig mengatakan bahwa “perubahan sosial menunjukkan pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia”.f. Definisi lain adalah dari Selo Soemardjan. Rumusannya adalah “segala perubahanperubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian perubahan sosial adalah perubahan perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya perubahan dari faktor lingkungan, karena berubahnya komposisi penduduk, keadaan geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya.
CONTOH KAMPANYE PERUBAHAN SOSIAL
Disini saya mengambil contoh salah satu kampanye perubahan sosial yaitu Anti Kekerasan Terhadap perempuan.
Strategi Komunikasi
Dalam strategi komunikasi Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan ini, digunakan tahap-tahap pendekatan komunikasi, yaitu: pendekatan rasional, pendekatan emosional, dan pendekatan komunikasi atau kreatif. Tiga tahap pendekatan ini dilakukan dalam rangka memperkuat konsep dari pesan yang disampaikan pada masyarakat sasaran sehingga tercipta suatu bentuk komunikasi yang efektif.
1. Pendekatan rasional/informatif
Pendekatan ini merupakan komunikasi yang dilakukan secara logis. Dimana penyampaian informasi dijabarkan berdasarkan fakta-fakta yang ada dan akurat termasuk dari pengumpulan data tentang kekerasan terhadap perempuan dan kuesioner. Pendekatan ini dilakukan melalui tagline campaign, body text, copy write yang sifatnya ilmiah dan mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran yang terdapat dalam suatu kombinasi visual dalam layout.
2. Pendekatan emosional
Merupakan pendekatan yang memiliki peran dalam mendukung penyampaian pesan atau informasi. Dimana pendekatan ini dilakukan untuk memancing rasa ingin tahu yang dilakukan secara emosional melalui visualisasi antara kombinasi foto atau image serta teknik grafis, warna, dan tagline yang menggugah sehingga masyarakat sasaran mendapatkan informasi secara menyeluruh dan termotivasi untuk melakukan tindakan yang diharapkan.
3. Pendekatan artistik atau kreatif
Pendekatan ini adalah bentuk pengolahan visualisasi yang dikombinasikan dengan komposisi, warna, tipografi yang menjadi satu kesatuan yang memiliki daya tarik. Pendekatan tersebut melalui:
- Menggunakan foto yang menunjukan wanita yang merupakan korban kekerasan terhadap perempuan tanpa memperlihatkan bagian tubuh yang seronok tetapi dengan ekspresi yang mengandung pesan dan ditambah lagi dengan aksen yang diciptakan dari mix media pada beberapa media promosi.
- Peran tagline yang menggugah.
- Menggunakan warna-warna cerah dan soft sebagai warna yang bersahabat yang ditujukan untuk semua orang.
4. Pendekatan Etika
Pendekatan ini dilakukan untuk mencegah timbulnya persepsi negatif (konotasi negatif) pada khalayak sasaran terhadap korban kekerasan terhadap perempuan. Hal ini ditekankan dari segi visual yang bukan menampilkan keadaan yang dapat memberi kesan menakut-nakuti target pasar yang dituju. Selain itu, yang ingin diperkuat dari kampanye sosial ini adalah kesan yang memberikan persepsi bahwa korban kekerasan terhadap perempuan butuh kasih sayang dan perhatian karena dengan sebuah sentuhan dapat menghapus sejuta beban mereka.

Tujuan Komunikasi
Proses Komunikasi yang ingin dituju adalah AIDCA (Attention, Interest, Desire, Conviction, and Action). Adapun proses komunikasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Attention (menarik perhatian masyarakat)
Sampai saat ini, sangat jarang sekali masyarakat yang sadar dan peduli kepada para korban kekerasan terhadap perempuan. Jikapun ada, masyarakat tidak melakukan tindakan apapun untuk memerangi masalah ini. Oleh karena itu, melalui kampanye sosial ini diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk menggugah perhatian masyarakat melalui kombinasi visual yang kreatif dan unik. Komunikasi ini akan dijalankan sekitar 2 minggu sebelum kampanye ini dilangsungkan. Cara yang akan dilakukan adalah dengan membagikan tissue dan stickie note yang bertuliskan seruan minta tolong kepada audiens.
2. Interest (menarik minat masyarakat)
Timbulnya minat masyarakat sasaran terhadap informasi yang disampaikan dari program kampanye sosial ini sehingga munculnya rasa penasaran mereka untuk mengetahui isi pesan dari program. Komunikasi ini akan dijalankan sekitar 1 minggu sebelum kampanye ini dilangsungkan. Cara yang akan dilakukan adalah dengan menempelkan poster di cermin untuk mencari relawan yang ingin berpartisipasi dalam kampanye ini.
3. Desire (keinginan untuk mencari tahu)
Timbulnya keinginan masyarakat sasaran untuk mencari tahu tentang bahaya women-trafficking melalui media-media yang disediakan dalam ruang lingkup program kampanye. Dalam tahap ini diharapkan terjadi peningkatan awareness sehingga terdapat pendalaman dan penambahan pengetahuan pada masyarakat yang menuntun mereka pada motivasi untuk mencegah dan memerangi kasus ini. Komunikasi ini akan dijalankan pada saat kampanye berlangsung. Cara yang akan dilakukan adalah dengan menempelkan sticker berupa fakta di belakang pintu WC. Cara lain yang akan dilakukan dengan cara membagikan flyer dan brosur yang berisikan informasi apa yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk berpartisipasi dalam kampanye ini.
4. Conviction (keyakinan dan kepercayaan masyarakat sasaran)
Timbulnya keyakinan atau kepercayaan masyarakat sasaran terhadap informasiinformasi yang disampaikan dari program kampanye atau dengan kata lain pengertian mereka terhadap masalah ini semakin dalam sehingga emosi mereka tersentuh dan pada akhirnya akan tergerak dalam wujud tindakan. Di semua media yang dibagikan kepada masyarakat akan diarahkan untuk membuka website dan mendatangi booth. Di sana mereka akan diarahkan tentang apapun tentang kampanye ini.
5. Action (tindakan dari masyarakat sasaran)
Tindakan dapat diartikan sebagai perubahan persepsi, sikap, dan perilaku yang memotivasi   masyarakat untuk bertindak seperti yang diharapkan dengan tujuan kampanye. Diharapkan jika sudah mencapai pada komunikasi ini, masyarakat akan melakukan sebuah aksi yaitu dengan mencegah tindak kekerasan dengan cara mengedukasi orang lain secara dini dan memerangi tindak kekerasan terhadap perempuan.

Analisis SWOT Kampanye Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Strenght
- Kampanye ini membahas kehidupan sehari-hari yang melekat, sehingga dapat menarik perhatian masyarakat untuk ikut berkontribusi

Weakness
- Kurangnya kerja sama antara masyarakat dan aparat dalam menanggulangi tindak kekerasan terhadap perempuan
- Masyarakat tahu akan dampak buruk tindak kekerasan terhadap perempuan tetapi belum banyak orang yang peduli dengan masalah seperti ini

Opportunities
- Sebagai suatu wadah komunikasi sebagai upaya dalam menangani masalah sosial yang membahas tentang diskriminasi dan eksploitasi terhadap kaum perempuan
- Belum ada kampanye sejenis yang interaktif, biasanya hanya sebatas advertising pada print ads dan di webite saja
- Merupakan kegiatan positif yang didukung oleh banyak pihak

Threats
- Pandangan masyarakat yang lebih dulu menganggap rendah wanita korban kekerasan terhadap perempuanwalaupun masyarakat tahu akan dampak jika masalah ini terus berlanjut
- Munculnya bentuk-bentuk komunikasi lain yang mengangkat masalah serupa

Daftar Pustaka
prof. Stewart H. Rewoldt, 1991 . Perencanaan dan Strategi Pemasaran. Jakarta: Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar